Hari
Keempat
Hari ini acara kami isi dengan berbelanja di Dong Men
Street. Setelah susah payah berkomunikasi dan bertanya kepada petugas hotel,
barulah mereka mengerti maksud kami untuk menanyakan cara menuju Dong Men
Street. Sekali lagi, sangat penting membawa print out tempat-tempat tujuan di
Hong Kong maupun Shenzen dalam bahasa mandarin, karena lafal yang mereka
ucapkan sangat berbeda.
Dan sebaliknya mereka
juga tidak memahami apa yang kita ucapkan. Dengan campuran bahasa isyarat kami
akhirnya dapat petunjuk bahwa Dong Men Street Market hanya berjarak 2 station
dari Luo Hu Station, sehingga sangat mudah mencapainya.
Dong Men adalah pusat pertokoan luas yang dibuka
sekitar pukul 10.00 pagi hingga 10.00 malam. Barang-barangnya branded tapi kebanyakan
KW, harga memang lebih murah daripada di Hong kong, tapi kita harus
pandai-pandai menawar, dan itu tidak mudah….. kalau kata orang berbekal
kalkulator sudah cukup, pengalaman saya tidak seperti itu. Kita harus
pandai-pandai menawar dan memilih orang yang kira-kira bisa ditawar…hehehehe……
Dari sharing dengan teman-teman, memang lebih mudah kalau kita mengajak orang
yang bisa berbahasa mandarin.. jadi lebih nyambung.
Tips: Belanja di Dong Men Street à Pandailah menawar dan pandailah memilih penjual yang pas,
yang mudah ditawar. Beruntung kalau ada yang dapat berbahasa mandarin dialek
setempat, proses tawar menawar menjadi lebih lancar.
Setelah menyusuri lapak-lapak maupun pertokoan di Dong
Men, akhirnya saya mendapat kemeja Polo imitasi namun berkualitas bagus yang kalau di kurs dengan
mata uang Rupiah jatuhnya sekitar Rp.
60.000, - menurut saya lumayan murah, langsung borong dah... ahai.
Persoalan timbul ketika akan kembali menuju metro
subway station,karena blusukan sana sini, kami lupa jalan kembali… dan mencari
orang yang tau maksud kami mencari metro itu lebih susah daripada meawar barang
belanjaan. Sampai akhirnya saya
inisiatif bertanya ke… POLISI… yang kebetulan saya jumpai. Pak polisi itu
mulanya tidak mengerti pertanyaan saya, sampai akhirnya saya gambar lambang
metro/subway… baru dia mengerti, dan dia antar saya ke sana.
Hari itu, dari Shenzen, kami kembali lagi menuju ke
Hongkong, tetapi hanya untuk transit sebelum langsung bablas ke Macau dengan menggunakan Turbo Jet. Mengapa demikian? karena waktu dari Shenzen ke Macau menggunakan ferry lebih lama ketimbang dari Shenzen ke Macau melewati Hongkong menggunakan kereta listrik
Perjalanan dengan menggunakan kereta untuk kembali ke
Hongkong selama satu jam, langsung menyambung di Terminal Turbo Jet yang
terletak di lantai 3 Shun Tak Center beralamat di 200 Connaught Road Central.
Jangan salah terminal ya teman-teman, karena turbo Jet terminal cuma ada di
sini, kalau terminal lainnya bukan untuk Turbo Jet. Kami mendapat masukan dari
mbak-mbak tenaga kerja Indonesia yang baik baik bangeeett…. Aduhhh….kalau gak
ada mereka, kami nyasar deh……
Tips: Perhatikan jam ferry/Turbo Jet, juga letak pelabuhannya
agar tidak kesasar dan dapat mengatur perjalanan lebih efektif maupun efisien.
Sampai di counter, kami memilih single trip, namun kami
diberi informasi oleh sesama penumpang yang juga dari Indonesia, lebih baik
membeli tiket langsung pp dengan memilih jam yang flexible, karena lebih murah
dan tidak harus capek-capek antri di loket lagi sepulangnya dari Macau menuju
Hongkong.
Pendapat ini ada benarnya, namun juga tidak seratus
persen benar, karena pada prakteknya, ketika kami kembali dari Macau menuju
Hongkong, si penumpang yang sudah membeli tiket pp dengan jam keberangkatan
ferry yang flexible, ternyata dioper kesana kemari, waktu mencari gate turbo
jet kembali menuju Hongkong.
Lalu bagaimana sebaiknya?
Sebaiknya ke Hongkong jangan waktu libur sekolah atau
libur hari raya, kali yaa…. karena crowded banget, sehingga para petugas di
turbo jet ferry terminal kewalahan mengatur para penumpang.
Suasana di dalam Turbo Jet sangat nyaman, lebih nyaman
dari Ferry yang pernah kami tumpangi dari Batam ke Singapura, karena jarak
antara tempat duduk lebih luas, dan ayunan ombak tidak terlalu terasa (mungkin
karena cuaca sedang bagus).
Pukul 4 sore, setelah perjalanan selama satu jam dari
pelabuhan Turbo Jet di Shun Tak Center, Hongkong kami pun tiba di Macau Ferry
Terminal dan langsung menuju ke St Paul Ruin Cathedral. Lagi-lagi kami dibantu
oleh mbak-mbak tenaga kerja Indonesia yang kebetulan juga sedang berlibur ke
Macau. Mbak itu, bahkan membayari kami tiket bus menuju St Paul Cathedral yang
nilainya HKD$ 3/orang, bahkan si mbak membekali kami koin untuk pulang. Jadi
total kami dibayarin si mbak HKD$ 20, untuk pp bertiga, sekaligus dipandu
supaya gk nyasar. Waduh mbak, aku berterima kasih banget….. Si mbak bercerta
bahwa kalau kita naik bus di Macau, dan membayar dengan uang kertas yang
nilainya besar, kemungkinan besar tidak akan mendapat kembalian… Ya ampuuuun,
matere juga si sopir, pikir saya, Tapi menurut si mbak, karena di Macau sama
halnya dengan di Hongkong, sudah meminimalisir penggunaan uang tunai, semua
pakai kartu. Selain itu si sopir mengejar waktu, bayangkan kalau 10 penumpang
minta kembalian semua, … hehehehe bener juga yaaa…..
Di St Paul Ruin Cathedral kami tidak berlama-lama,
setelah berdoa dan berfoto, kami kembali dan mengucapkan selamat berpisah
kepada si mbak yang baik hati.
Dari St Paul Ruin kami kembali menuju Macau Ferry
Terminal dengan bekal uang logam yang diberikan si mbak kepada kami. Setelah
itu kami melanjutkan perjalanan ke Venetian Macau yang terkenal dan tersohor
itu? Ternyata menurut saya…. AH GITU DOANG…
Venetian Macau |
Nama venetian macau yang sebelumnya membuat saya
penasaran, pada akhirnya menimbulkan kekecewaan dalam hati saya. Usaha untuk
kesana tidak sebanding dengan apa yang dapat dinikmati, selain sebuah pusat
perbelanjaan dengan kanal buatan di tengah tengah… That’s it. Paling-paling
sekedar memenuhi hasrat keingintahuan saja, dan sedikit mengintip suasana judi
di Macau yang bisa kita lihat dari eskalator lantai atas menuju ke lantai
bawah.
Arena Casino tampak saat turun escalator
Bagi yang membawa anak-anak, saya tidak menyarankan
anda untuk membawa si kecil ke sini. Karena pengalaman saya dan keluarga
kemarin, kami hanya capai antri saja waktu ke sini. Malam hari kami baru
kebagian Turbo jet jam setengah dua
belas malam kembali ke Hong Kong, sangat melelahkan .
Perjalanan ke Macau justru menjadi antiklimaks liburan
kami, yang membuat anak kami kecapekan dan akhirnya badannya menjadi demam.
Perjalanan ke disneyland keesokan harinya yang sudah
kami jadwalkan pun akhirnya kami batalkan dan tiket disneyland yang sudah
terlanjur kami beli, kami jual kembali melalui kaskus. Lumayan, paling tidak
gak rugi rugi amat.
Suatu perjalanan berharga kami peroleh dari trips kami
kali ini. Sangat penting menjaga kondisi badan, jangan sampai terlalu capek,
apalagi saat membawa anak-anak.
Tips: Persiapkan anak dengan baik, minum vitamin,
perhatikan waktu istirahat dan jaga kondisi jangan sampai terlalu lelah
Dari
rangkaian kisah perjalanan saya bersama suami dan anak di atas, berikut saya
sarikan tips yang mudah mudahan bisa berguna bagi anda yang merencanakan pergi
ke Hongkong-Shenzen –Macau bersama keluarga.
No comments:
Post a Comment