Tuesday, February 23, 2016

5. TIPS DAN SHARING PENGALAMAN JALAN-JALAN KELUARGA KE HONG KONG, SHENZEN MACAU (FROM SHENZEN TOMACAU)



Hari Keempat

Hari ini acara kami isi dengan berbelanja di Dong Men Street. Setelah susah payah berkomunikasi dan bertanya kepada petugas hotel, barulah mereka mengerti maksud kami untuk menanyakan cara menuju Dong Men Street. Sekali lagi, sangat penting membawa print out tempat-tempat tujuan di Hong Kong maupun Shenzen dalam bahasa mandarin, karena lafal yang mereka ucapkan sangat berbeda.
Dan sebaliknya mereka juga tidak memahami apa yang kita ucapkan. Dengan campuran bahasa isyarat kami akhirnya dapat petunjuk bahwa Dong Men Street Market hanya berjarak 2 station dari Luo Hu Station, sehingga sangat mudah mencapainya. 

Dong Men adalah pusat pertokoan luas yang dibuka sekitar pukul 10.00 pagi hingga 10.00 malam. Barang-barangnya branded tapi kebanyakan KW, harga memang lebih murah daripada di Hong kong, tapi kita harus pandai-pandai menawar, dan itu tidak mudah….. kalau kata orang berbekal kalkulator sudah cukup, pengalaman saya tidak seperti itu. Kita harus pandai-pandai menawar dan memilih orang yang kira-kira bisa ditawar…hehehehe…… Dari sharing dengan teman-teman, memang lebih mudah kalau kita mengajak orang yang bisa berbahasa mandarin.. jadi lebih nyambung.
Tips: Belanja di Dong Men Street à Pandailah menawar dan pandailah memilih penjual yang pas, yang mudah ditawar. Beruntung kalau ada yang dapat berbahasa mandarin dialek setempat, proses tawar menawar menjadi lebih lancar.
Setelah menyusuri lapak-lapak maupun pertokoan di Dong Men, akhirnya saya mendapat kemeja Polo imitasi   namun berkualitas bagus yang kalau di kurs dengan mata uang Rupiah  jatuhnya sekitar Rp. 60.000, - menurut saya lumayan murah, langsung borong dah... ahai. 

Persoalan timbul ketika akan kembali menuju metro subway station,karena blusukan sana sini, kami lupa jalan kembali… dan mencari orang yang tau maksud kami mencari metro itu lebih susah daripada meawar barang belanjaan.  Sampai akhirnya saya inisiatif bertanya ke… POLISI… yang kebetulan saya jumpai. Pak polisi itu mulanya tidak mengerti pertanyaan saya, sampai akhirnya saya gambar lambang metro/subway… baru dia mengerti, dan dia antar saya ke sana. 

Hari itu, dari Shenzen, kami kembali lagi menuju ke Hongkong, tetapi hanya untuk transit sebelum langsung bablas ke Macau dengan menggunakan Turbo Jet. Mengapa demikian? karena waktu dari Shenzen ke Macau menggunakan ferry lebih lama ketimbang dari Shenzen ke Macau melewati Hongkong menggunakan kereta listrik

Perjalanan dengan menggunakan kereta  untuk kembali ke Hongkong selama satu jam, langsung menyambung di Terminal Turbo Jet yang terletak di lantai 3 Shun Tak Center beralamat di 200 Connaught Road Central. Jangan salah terminal ya teman-teman, karena turbo Jet terminal cuma ada di sini, kalau terminal lainnya bukan untuk Turbo Jet. Kami mendapat masukan dari mbak-mbak tenaga kerja Indonesia yang baik baik bangeeett…. Aduhhh….kalau gak ada mereka, kami nyasar deh……
Tips: Perhatikan jam ferry/Turbo Jet, juga letak pelabuhannya agar tidak kesasar dan dapat mengatur perjalanan lebih efektif maupun efisien. 


Sampai di counter, kami memilih single trip, namun kami diberi informasi oleh sesama penumpang yang juga dari Indonesia, lebih baik membeli tiket langsung pp dengan memilih jam yang flexible, karena lebih murah dan tidak harus capek-capek antri di loket lagi sepulangnya dari Macau menuju Hongkong.
Pendapat ini ada benarnya, namun juga tidak seratus persen benar, karena pada prakteknya, ketika kami kembali dari Macau menuju Hongkong, si penumpang yang sudah membeli tiket pp dengan jam keberangkatan ferry yang flexible, ternyata dioper kesana kemari, waktu mencari gate turbo jet kembali menuju Hongkong. 

Lalu bagaimana sebaiknya? 

Sebaiknya ke Hongkong jangan waktu libur sekolah atau libur hari raya, kali yaa…. karena crowded banget, sehingga para petugas di turbo jet ferry terminal kewalahan mengatur para penumpang.
Suasana di dalam Turbo Jet sangat nyaman, lebih nyaman dari Ferry yang pernah kami tumpangi dari Batam ke Singapura, karena jarak antara tempat duduk lebih luas, dan ayunan ombak tidak terlalu terasa (mungkin karena cuaca sedang bagus).
Pukul 4 sore, setelah perjalanan selama satu jam dari pelabuhan Turbo Jet di Shun Tak Center, Hongkong kami pun tiba di Macau Ferry Terminal dan langsung menuju ke St Paul Ruin Cathedral. Lagi-lagi kami dibantu oleh mbak-mbak tenaga kerja Indonesia yang kebetulan juga sedang berlibur ke Macau. Mbak itu, bahkan membayari kami tiket bus menuju St Paul Cathedral yang nilainya HKD$ 3/orang, bahkan si mbak membekali kami koin untuk pulang. Jadi total kami dibayarin si mbak HKD$ 20, untuk pp bertiga, sekaligus dipandu supaya gk nyasar. Waduh mbak, aku berterima kasih banget….. Si mbak bercerta bahwa kalau kita naik bus di Macau, dan membayar dengan uang kertas yang nilainya besar, kemungkinan besar tidak akan mendapat kembalian… Ya ampuuuun, matere juga si sopir, pikir saya, Tapi menurut si mbak, karena di Macau sama halnya dengan di Hongkong, sudah meminimalisir penggunaan uang tunai, semua pakai kartu. Selain itu si sopir mengejar waktu, bayangkan kalau 10 penumpang minta kembalian semua, … hehehehe bener juga yaaa…..
Di St Paul Ruin Cathedral kami tidak berlama-lama, setelah berdoa dan berfoto, kami kembali dan mengucapkan selamat berpisah kepada si mbak yang baik hati.
Dari St Paul Ruin kami kembali menuju Macau Ferry Terminal dengan bekal uang logam yang diberikan si mbak kepada kami. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan ke Venetian Macau yang terkenal dan tersohor itu? Ternyata menurut saya…. AH GITU DOANG…


Venetian Macau



Nama venetian macau yang sebelumnya membuat saya penasaran, pada akhirnya menimbulkan kekecewaan dalam hati saya. Usaha untuk kesana tidak sebanding dengan apa yang dapat dinikmati, selain sebuah pusat perbelanjaan dengan kanal buatan di tengah tengah… That’s it. Paling-paling sekedar memenuhi hasrat keingintahuan saja, dan sedikit mengintip suasana judi di Macau yang bisa kita lihat dari eskalator lantai atas menuju ke lantai bawah.
Arena Casino tampak saat turun escalator
Bagi yang membawa anak-anak, saya tidak menyarankan anda untuk membawa si kecil ke sini. Karena pengalaman saya dan keluarga kemarin, kami hanya capai antri saja waktu ke sini. Malam hari kami baru kebagian Turbo jet  jam setengah dua belas malam kembali ke Hong Kong, sangat melelahkan .
Perjalanan ke Macau justru menjadi antiklimaks liburan kami, yang membuat anak kami kecapekan dan akhirnya badannya menjadi demam.
Perjalanan ke disneyland keesokan harinya yang sudah kami jadwalkan pun akhirnya kami batalkan dan tiket disneyland yang sudah terlanjur kami beli, kami jual kembali melalui kaskus. Lumayan, paling tidak gak rugi rugi amat.
Suatu perjalanan berharga kami peroleh dari trips kami kali ini. Sangat penting menjaga kondisi badan, jangan sampai terlalu capek, apalagi saat membawa anak-anak.
Tips: Persiapkan anak dengan baik, minum vitamin, perhatikan waktu istirahat dan jaga kondisi jangan sampai terlalu lelah
Dari rangkaian kisah perjalanan saya bersama suami dan anak di atas, berikut saya sarikan tips yang mudah mudahan bisa berguna bagi anda yang merencanakan pergi ke Hongkong-Shenzen –Macau bersama keluarga.

No comments:

Post a Comment