Tuesday, February 23, 2016

2. TIPS DAN SHARING PENGALAMAN JALAN-JALAN KELUARGA KE HONG KONG, SHENZEN MACAU (HARI PERTAMA: KE HOTEL DAN LADIES MARKET)



Selanjutnya, kami memilih Taksi sebagai transportasi dari Airport menuju hotel dengan pertimbangan: (1) bawa anak kecil (2) bawa bagasi.  Taksi di Hong Kong bertarif lumayan mahal kalau dibandingkan transportasi lain… tapi sekali lagi pertimbangan membawa anak menurut saya membuat pilihan naik taksi menjadi lebih “worth it” dibandingkan dengan transportasi lainnya. Kalau anak sudah gede, boleh lah naik transportasi umum, ….Seperti negara-negara maju pada umumnya, antrian taksi di Hongkong terlihat rapi. Yang perlu diperhatikan adalah tipe taksi di Hong Kong, ada 3 warna taksi yang berbeda-beda setiap warnanya mengindikasikan daerah-daerah tertentu. Ada juga taksi yang dibuat khusus untuk penumpang yang membutuhkan perhatian khusus. Namun demikian, semua tipe taksi bisa digunakan untuk perjalanan dari dan ke Hong Kong International Airport dan juga Hong Kong Disneyland.


Ding-ding Tram, sayang kami tidak sempat naik
 Pada umumnya taksi di Hong Kong dapat di-stop di pinggir-pinggir jalan cukup dengan “lai tang” ini bahasa cantonese ala gue…. artinya melambaikan tangan hahahaha…..Tapi, di tempat-tempat tertentu seperti di airport, atau di terminal ferry atau ditempat-tempat lainnya yang menggunakan jalur antrian taksi, harus diperhatikan jalur yang tepat sesuai tujuan. Jangan sampai sudah lama antri, ternyata keliru jalurnya. Harus ulang antri lagi di jalur yang sesuai, ampun dah…. (Penulis mengalami kejadian ini seusai pulang dari Macau menuju Hotel di Hong Kong.. hikhikhik)
Tips: Perhatikan bahwa ada banyak tipe taksi di Hongkong. Jika mengantri taksi, perhatikan baik-baik  jalurnya dan tipe taksinya, jangan sampai keliru jalur antrian.  
Taksi merah beroperasi melewati seluruh Hong Kong, kecuali jalan Tung Chung di Pulau Lantau dan seluruh sisi selatan Pulau Lantau. Sedangkan taksi hijau hanya melayani di  wilayah new territories.
Jadi, setelah kita keluar dari Airport menuju pangkalan taksi, langsung terbagi dua jalur antrian, taksi merah di sebelah kiri dan taksi hijau di sebelah kanan. Sebelum memilih taksi yang akan digunakan sebaiknya anda mencek terlebih dahulu daerah tujuan atau bertanya ke petugas informasi di counter informasi yang banyak terdapat di  Airport (di dekat pangkalan taksi pun ada banyak petugas yang standby). Hanya saja, lafal berbahasa Inggris mereka kadang-kadang sangat khas “Hongkong” atau “Chinese” sehingga untuk memahaminya kita perlu waktu sejenak untuk berpikir, maksudnya dia apa ya?? Hehehehe…
Bisa juga sebelumnya anda mengirim email kepada pihak hotel tujuan kita menginap di Hongkong, untuk menanyakan rekomendasi transportasi terbaik apa yang bisa digunakan untuk menuju hotel. Sesuai informasi yang kami peroleh dari website booking.com, terdapat petunjuk bahwa ada free hotel shuttle bus service yang siap mengantar secara gratis ke hotel-hotel tertentu, tapi lagi-lagi membawa anak dan bagasi, pilihan transportasi ini tidak kami ambil.


Info taksi warna merah

 Ongkos taksi dari Airport menuju ke hotel Best Western Harbour View di Kawasan “wa lai hoi king” (nulisnya bener gak ya? J) adalah HKD 320. Saat itu (juli 2015) rate nya 1 HKD = Rp. 1750,-  Oya, ada beberapa hotel Best Western di Hong Kong, sehingga penting sekali memprint out alamat hotel dalam english version maupun chinese version, jangan sampai salah alamat, karena tidak semua pengemudi taksi memahami bahasa inggris, bahkan tulisan berbahasa inggrispun mereka tidak bisa baca.
Tips: Bawa print out, gambar atau foto nama, alamat lengkap dan map hotel dalam dua bahasa: Inggris dan  Chinese.
Kurang lebih 45 menit dari Airport, kami tiba di Hotel Best Western Harbour View Hotel. Kami memilih hotel ini karena berdasarkan review dari Trip Advisor letaknya dekat dengan MTR Station (Sai Ying Pun MTR Station) dan mudah mencari groceries store. Selain itu, pemandangan harbour jadi nilai plus. 

Hotel ini memiliki Ground Lobby dan 5th Floor Lobby, receptionist ada di 5th Floor Lobby.  Kami disambut oleh front desk di 5th Floor Lobby yang gayanya persis seperti customer service di Airport: tidak ramah, bicara cepat dan to the point, langsung menagih deposit. Dan karena sudah membaca dari berbagai sumber tentang mahalnya hotel di HK, kami tidak kaget lagi dengan harga yang kami bayar untuk kamar yang kecil. Kalau dibandingkan dengan hotel di Indonesia yang jauh lebih nyaman… hotel yang kami tempati ini kagak ada apa apanya, hotel dengan harga bintang 4, tetapi kenyamanannya hanya setara dengan budget hotel.  Pemandangan harbour yang disuguhkan pun ternyata hanya sebagian saja, sebagian lainnya tertutup oleh gedung-gedung tinggi di sekelilingnya.
Setelah meletakkan barang-barang di Best Western Harbour View Hotel kami siap langsung belanja di pusat belanja ladies market yang terletak dekat dengan Mongkok Station. Untuk mencapai kawasan ini kami sebelumnya sudah melakukan googling map supaya waktu efektif dan tidak nyasar.

Setelah mempelajari peta dan jalur MTR sampailah kami ke Ladies Market di Hong Kong yang merupakan salah satu tempat belanja souvenir dan oleh-oleh. Ladies Market buka sejak pukul 12.00 siang hingga 11.00 malam. Konon, kalau kita menjadi pelanggan yang pertama belanja pada hari itu, kita dianggap membawa rejeki sehingga harga-harga menjadi supermurah.  
Di Ladies Market barang-barang harus kita tawar, kalau kita jago nawar, bisa diskon 75%..... Waktu kami mencoba nawar di penjual nenek-nenek yang sudah tua, ampun dah juteknya…. Sedangkan penjual wanita yang masih muda cenderung lebih ramah dan lebih mudah ditawar, sedikit-sedikit dia juga bisa berbahasa Inggris.

Tips: Dari lapak-lapak yang berderet di sepanjang jalan Ladies Market, lapak yang letaknya semakin jauh dari Mong Kok Station, harga barang biasanya bisa ditawar lebih murah. Jangan kaget kalau ketemu penjual yang jutek, galak dan ngomel-ngomelin kita dengan sumpah serapahnya….

Sebenarnya Ladies Market bukan satu-satunya tempat belanja, ada beberapa tempat lain seperti misalnya Temple Street. Menurut informasi dari seorang teman, temple street market lebih murah daripada ladies market, hanya saja barang-barangnya tidak sebanyak variasi di ladies market. Tapi saya sendiri tidak ke temple street market, karena waktu terbatas. Setelah membeli oleh-oleh dan souvenier antara lain USB lucu-lucu dan magnet, dengan harga kisaran HKD10-20 per pcs (menurut temanku masih kemalahan, harusnya masih bisa  ditawar HKD 5-10 per pcs), kami pun kembali ke hotel naik MTR.

No comments:

Post a Comment