Pertengahan bulan Juli 2015, kami sekeluarga mendapat
kesempatan berkunjung ke Hong Kong. Saya ingin berbagi pengalaman
yang “indah” maupun yang “kurang indah” dari perjalanan kami, sehingga dapat
menjadi pelajaran berharga bagi keluarga yang akan berkunjung ke Hong kong,
terutama keluarga yang membawa anak-anak. Tulisan ini saya bagi dalam beberapa bagian, karena terlalu panjang... semoga tidak bosan yaaa... hehehehe
Hari Pertama.
Pesawat Garuda mendarat di HK International Airport
sekitar pukul 5.00 sore waktu setempat (waktu di HK lebih cepat 1 jam
dibandingkan Jakarta), dengan penerbangan direct yang ditempuh dalam 5 jam
membuat kami tidak terlalu lelah,
sehingga siap memulai agenda pertama
hari ini di Hong Kong.
Tips : Kalau bisa, pilih penerbangan direct atau
setidaknya penerbangan yang jadwalnya tidak terlalu lama transit, agar waktu
satu malam di Hong Kong bisa dioptimalkan.Tentu saja, konsekwensi dari
penerbangan direct adalah harga tiket menjadi lebih mahal.
Hongkong International Airport |
Setelah pesawat mendarat di Hong Kong, kami keluar
untuk cek imigrasi dan mengambil bagasi. Pada saat antri imigrasi, tiba-tiba
ada petugas yang berteriak-teriak kepada seorang ibu yang sedang berbaris
mengantri beberapa meter di depan saya, suaranya keras tampak marah dengan
bahasa Inggris yang tidak jelas, terdengar agak sengau. Sejenak barisan
visitor/foreigner yang sedang antri
untuk cek imigrasi terkejut dan bertanya-tanya “Whats’s wrong?” Rupanya si ibu, men-shoot dengan handycam para
petugas imigrasi yang sedang bertugas pada saat itu, suatu hal yang dilarang
keras dan si ibu diminta segera menghapusnya. Baru saya paham ternyata si
petugas berteriak teriak “Delete it… delete it”
Lah… kedengarannya nggak jelas
banget dah, ngomong apa siii?? Si ibu
yang diomelin langsung terlihat pucat pasi, mungkin kaget dan mungkin juga
malu.
Tips : Jangan foto-foto atau mengambil gambar atau
shoot petugas imigrasi yang sedang bertugas.
Susunan patung budha dari
kaleng ikan tuna dipajang di Hong Kong International Airport
|
Setelah sukses keluar dari pemeriksaan petugas dan
mengambil bagasi, kami keluar terminal dan sesuai salah satu saran yang kami
baca dari pengalaman para blogger, ada baiknya kami mengambil octopus card
sejak di kedatangan di Airport. Octopus card adalah salah satu jenis kartu
transportasi di Hong Kong yang dapat digunakan untuk naik Mass Transit Railway atau MTR (bukan MRT
seperti di Singapura), bus, dll. Counter Octopus Card tidak jaud dari gerbang
kedatangan kami. Bagaimana kalau kita
tidak bertemu counternya? Gampang, banyak petugas di counter informasi yang
bisa ditanya… jangan malu dan ragu untuk bertanya. Jangan kaget
ya, tidak semua petugas disini ramah. Banyak yang cantik-cantik tapi jutek,
menjawab pertanyaan kita dengan cepat, to
the point dan sama sekali tidak ramah. Cari customer service yang friendly
di Hongkong susyaaah…
Tips : Jangan enggan bertanya ke petugas informasi di counter informasi
yang tersedia di Airport.
Harga tiket Octopus Card untuk Dewasa dan anak-anak
berbeda: saya membeli untuk 2 dewasa @ HKD150 dan untuk 1 anak @HKD 70.
Selanjutnya tinggal top up saja di
MTR Station terdekat atau di counter seven eleven, namun di seven eleven
harganya lebih mahal beberapa dollar Hong Kong. Selama di Hong kong saya Cuma
sekali top up di customer service MTR station sebesar @50 HKD per kartu, tapi
besar dana yang dibutuhkan untuk top up, tergantung dari perjalanan yang kita
tempuh, dan lagi-lagi kalau bingung, customer
service di counter MTR Station siap untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
kita.
No comments:
Post a Comment